2012년 5월 18일 금요일

Jalan santai


                                                                                                                                                       

 Melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan kaki di taman, dapat memberikan keuntungan bagi orang dengan gangguan depresi. Demikian hasil temuan peneliti, Marc Berman, dari Baycrest Rotman Research Institute, yang bekerja sama dengan peneliti di Michigan and Stanford University.

"Studi kami menunjukkan bahwa peserta dengan depresi klinis menunjukkan kinerja memori yang lebih baik setelah berjalan-jalan di alam ketimbang berjalan di lingkungan perkotaan yang sibuk," katanya.

Temuan ini dipublikasikan dalam journal of Affective Dosorder. Namun, Berman mengingatkan, aktivitas jalan kaki tidak bisa mengganti metode perawatan yang sudah ada selama ini untuk depresi klinis, seperti psikoterapi dan terapi obat.

Penelitian yang dilakukan Berman merupakan bagian dari bidang ilmu kognitif yang dikenal sebagai Teori Restorasi Atensi (ART). ART menegaskan bahwa orang dapat berkonsentrasi lebih baik setelah menghabiskan waktu di alam atau melihat alam.

Riset sebelumnya yang dipublikasikan dalam journal Psychological Science menemukan bahwa orang dewasa sehat yang berjalan kaki selama satu jam di sebuah taman—menunjukkan peningkatkan kinerja pada hasil tes memori dan perhatian sebesar 20 persen—ketimbang mereka yang berjalan santai selama satu jam di lingkungan perkotaan yang bising.

Dalam kajiannya, Berman dan rekan melibatkan partisipan dari University of Michigan dan Ann Arbor dengan riwayat depresi klinis. Peneliti mencoba mengetahui apakah berjalan santai di alam akan memberikan manfaat kognitif yang sama, dan juga meningkatkan suasana hati untuk orang dengan depresi klinis.

Hasil temuan menunjukkan, peserta mengalami peningkatan 16 persen dalam hal perhatian dan memori kerja setelah berjalan-jalan santai di alam ketimbang jalan santai di area perkotaan.

댓글 없음:

댓글 쓰기