KOMPAS.com - Hubungan yang
dijalin dengan pasangan dapat menentukan kesehatan seseorang. Itu
mungkin sebabnya beberapa peneliti berpendapat, pernikahan yang bahagia
dapat mencegah banyak penyakit datang sehingga hidup lebih panjang.
Namun
faktanya tidak semua hubungan berjalan dengan bahagia. Ada pula
hubungan yang justru berdampak pada meningkatnya rasa stres, cemas,
hingga imunitas yang melemah.
Bila Anda kini sedang menjalankan sebuah hubungan, mungkin bisa dicermati apakah kondisi-kondisi berikut juga Anda alami.
1. Tambah berat badan
Seringkali
dijumpai orang yang bertambah gemuk setelah menikah atau berpacaran.
Kebanyakan orang akan mengidentikkan hal itu dengan rasa bahagia. Namun
kegemukan tersebut sebenarnya tidak sehat karena pasangan yang baik akan
saling mendukung satu sama lain untuk menjaga berat badannya.
Psikolog
Maryann Troiani mengatakan, pasangan yang mengalami penambahan berat
badan mungkin malah memiliki konflik, yang memicu mereka mengalami
kebiasaan makan agresif dan gangguan tidur. Kedunya dapat menyebabkan
kenaikan berat badan.
2. Stres
Keintiman
fisik yang dilakukan rutin bersama pasangan dapat mengurangi stres. Hal
ini dibuktikan oleh sebuah penelitian di Journal of Sexual Medicine
tahun 2009. Pria yang lebih sering berhubungan seks ternyata lebih sehat
secara mental dan lebih puas terhadap hubungan dan kehidupan mereka
secara umum.
Namun ada pula hal lain dalam hubungan yang dapat
memicu stres, seperti pertengkaran masalah uang, bahkan masalah kecil
dalam rumah tangga. Kuncinya hargai setiap pendapat dari pasangan untuk
mendapatkan kesepakatan tanpa harus bertengkar.
3. Hormon bahagia
Sentuhan-sentuhan
kecil yang dilakukan pasangan ternyata dapat memicu pengeluaran hormon
bahagia oksitoksin. Hormon tersebut memiliki banyak manfaat seperti
membuat kulit menjadi lebih elastis, hingga meningkatkan kekebalan
tubuh. Maka janganlah ragu untuk memberikan pelukan, pijatan di pundak,
atau genggaman tangan pada pasangan.
4. Cemas dan depresi
Setiap
hubungan memiliki waktu-waktu sulit yang dapat memicu rasa cemas baik
ringan maupun berat. Cemas berat yang berlangsung terus menerus dapat
berakhir pada depresi.
Kabar baiknya, hubungan yang berlangsung
dalam waktu lama, khususnya yang terikat pada pernikahan, memiliki efek
yang baik untuk mencegah bahkan menyembuhkan cemas dan depresi.
5. Tekanan darah dan kesehatan jantung
Pola
makan, kebiasaan olahraga, dan kadar stres dapat mempengaruhi tekanan
darah. Maka tidak heran status serta kekuatan hubungan Anda berpengaruh
juga.
Sebuah penelitian tahun 2008 asal Brigham Young University
menemukan, pasangan yang bahagia cenderung memiliki tekanan darah yang
lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Tekanan darah yang tinggi
berimbas pada gangguan kesehatan jantung. Sebuah studi membuktikan,
pernikahan berhubungan dengan rendahnya risiko serangan jantung,
terutama bagi pria.
6. Kanker
Beberapa studi
menunjukkan, dukungan dari pasangan dapat meningkatkan tingkat
kelangsungan hidup pasien kanker, termasuk kanker prostat, paru-paru,
dan kolon.
7. Peduli kesehatan
Pasangan yang
peduli satu sama lain akan lebih peka terhadap perubahan-perubahan
kecil yang terjadi pada pasangannya, termasuk gejala penyakit. Sebuah
studi asal Kanada mengungkap, orang yang menikah cenderung lebih cepat
datang ke dokter dibandingkan mereka yang lajang.
댓글 없음:
댓글 쓰기