Dalam hidup sehari-hari, entah di lingkup keluarga, tempat kerja, atau
di mana pun, kita pasti pernah berususan dengan orang egois. Orang yang
selalu memikirkan kepentingan dirinya sendiri saja, entah karena memang
naturnya sudah seperti itu atau karena ia menjadi seperti itu karena
satu dan lain hal.nah, bagaimana kita dapat menghadapinya dengan arif
untuk kebaikan kita sendiri dan terlebih lagi agar orang itu mengalami
perubahan dalam bersikap?
Berikut Tips Cara Bijak Menghadapi Orang Egois :
1. Sabar
Langkah paling dasar dalam menghadapi orang egois adalah bersabar. Tanpa
sikap ini, kita akan membuat jengkel olehnya, dan akibatnya kita tidak
akan mampu menghadapi orang egois dengan bijak.
2. Peka
Kebanyakan orang egois karena sebenarnya memiliki masalah pribadi yang tidak bisa mereka ceritakan.
Mereka juga kadang egois agar tak memiliki hubungan yang terlalu dekat
dengan orang lain yang diakibatkan oleh pengalaman masa lalu di mana
mereka disakiti orang dekatnya. karena itu, coba peka dan memahami masa
lalunya. Tunjukkan bahwa Anda ingin membantunya mengatasi masalahnya.
3. Berikan Kritik
Jika orang egois itu adalah orang yang Anda kenal baik, maka tidak ada salahnya jika Anda mengkritiknya.
Seorang teman yang baik itu menegur untuk kebaikan temannya.
Kritik ini akan lebih efektif jika hubungan Anda dengan orang yang
bersangkutan sangat dekat, di mana saling tegur untuk kebaikan sudah
sering terjadi.
4. Utarakan Perasaan
Daripada hanya menunggu dia sadar bahwa dirinya egois, ada baiknya jika
Anda mengutarakan perasaan Anda mengenai sikapnya. Namun, hindari sikap
dan kata-kata menghakimi (yang biasanya menggunakan kata "Kamu").
Katakan saja apa yang Anda rasakan akibat keegoisannya. kalau Anda
kesulitan mengutarakan langsung, Anda bisa memakai media, seperti SMS,
email, surat, dll.
5. Berkompromi
Ketika menghadapi teman kerja egois yang tidak pernah mau berkorban
untuk tim, misalnya. Alih-alih memprotesnya, Anda bisa langsung meminta
dia untuk melakukan tugas A bagi tim. Tapi, ketika memintanya, pastikan
Anda sebelumnya sudah pernah melakukan hal itu, sehingga ia tidak merasa
bahwa justru Anda yang egois atau tidak fair.
6. Paparkan Keuntungan
Ketika hendak (atau diminta) melakukan sesuatu, orang egois biasanya
suka bertanya "Apa untungnya bagiku?" Karena itu, untuk bisa bekerja
sama dengan orang seperti ini, Anda harus memaparkan apa keuntungan yang
dia dapat dari melakukan sesuatu itu.
7. Pastikan Keuntungan Itu Didapat
Jangan asal memaparkan keuntungan yang akan didapatkan karena melakukan
sesuatu, karena jika ia tidak mendapatkan apa yang Anda katakan itu,
maka Anda akan kehilangan rasa percayanya.
Dan saat hal ini terjadi, akan sangat sulit untuk mendapakan rasa
percayanya lagi. Jika Anda ingin membujuk orang yang egois melakukan
sesuatu dengan memaparkan keuntungannya, pastikan peluang keuntungan itu
didapat cukup besar.
8. Batasi Interaksi
Jika segala usaha yang Anda lakukan tidak kunjung membuat orang egois
menjadi lebih baik, ada baiknya Anda membatasi interaksi Anda dengannya.
Yang perlu diingat dalam hal ini adalah membatasi interaksi itu tidak
sama dengan memusuhi. Tetaplah bersikap baik saat harus menghadapinya,
dan jangan terlalu mudah mengambil hati atas setiap sikap dan tingkah
lakunya.
9. Menjadi Cermin Baginya
>> Maksudnya disini adalah, kamu berusaha untuk menjadi contoh
bagi dirinya. Ketika kamu sering memenuhi permintaannya, sesekali
cobalah kamu meminta kepadanya agar dia mau memenuhi permintaan kamu
juga.
Misalnya, “Andi, sudah dua hari kemarin kan saya selalu jemput kamu. Besok gantian, tolong kamu yang jemput saya ya.”.
Intinya dalam permintaan kamu itu memberikan sebuah penegasan bahwa kamu
berharap dia harus memenuhi permintaan kamu (gantian, kita yang
egois.Hihi)
10. Berikan skak mat!
>> Kamu pasti tahu Skak mat? Istilah yang digunakan dalam
permainan catur, ketika menandakan bahwa sang raja sedang berada di
ambang kematian.
Jadi maksudnya disini adalah, ketika kamu telah berusaha melakukan
segala hal untuk merubahnya tapi dia tidak juga berubah, berikan dia
skak mat!.
Misalnya, “Andi, kamu adalah sahabat saya. Jadi tolong dengarkan saran
saya! Kalau kamu nggak juga mau mendengarkan, saya bukan lagi sabahat
bagimu!”.
Memang disini kesannya kita yang terlihat egois, tapi itu bertujuan demi
kebaikan dia, dan juga kebaikan kamu. Dengan ucapan seperti itu
diharapkan dia dapat mengintrospeksi diri dan mengetahui bahwa selama
ini dia telah membuat kamu menjadi korban keegoisannya.
댓글 없음:
댓글 쓰기